Tidak Idealnya Bundaran Cibiru Sebagai “Gerbang Timur” Kota Bandung

Ghifary Adnan Fauzan Al-Harits
3 min readJul 22, 2019

--

Gambar 1. Tampak Atas Bundaran Cibiru, Sumber: Prfmnews.com (2019)

Bundaran Cibiru terletak di Kelurahan Cipadung Wetan, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung. Bundaran tersebut menghubungkan jalan A.H. Nasution (Jalan Raya Cipadung), Jalan Soekarno Hatta, dan Jalan Raya Cinunuk. Menurut saya, bundaran tersebut kurang ideal jika dijadikan sebagai gerbang masuk dan keluar Kota Bandung di bagian timur. Alasan utamanya adalah kurangnya infrastruktur di sekitar wilayah tersebut.

Alasan yang pertama adalah akses keluar Kota Bandung yang menyempit di Jalan Raya Cinunuk. Berikut merupakan peta Bundaran Cibiru.

Gambar 2. Peta Bundaran Cibiru, Sumber: Google Earth (2019)

Berdasarkan peta tersebut dapat dilihat adanya penyempitan jalan menuju keluar Kota Bandung yaitu Jl.Soekarno Hatta yang semula terdapat 8 jalur dan Jl.A.H.Nasution yang semula terdapat 2 jalur menyempit menjadi 2 Jalur saja. Maka dari itu, kemacetan lalu-lintas sering terjadi pada arah menuju Cileunyi terutama pada pagi hari sekitar pukul 7 dan sore hari sekitar pukul 5. Selain itu, pada musim mudik, kemacetan dapat memanjang hingga Gedebage. Ditambah lagi dengan adanya SD Negeri Cibiru yang memperparah kemacetan di pagi hari. Kemacetan lalu-lintas yang mengarah ke luar Kota Bandung akan menghambat akses menuju Jl.A.H. Nasution dari arah Jl. Raya Cinunuk (Luar Kota Bandung) karena pihak terkait menutup bundaran yang mengarah ke Cipadung sehingga untuk menuju ke jalan tersebut perlu memutar arah di dekat gerbang komplek Bumi Panyileukan.

Kemudian, wilayah Bundaran Cibiru belum mempunyai infrastruktur yang baik. Bundaran Cibiru tidak mempunyai terminal padahal wilayah tersebut merupakan rute terakhir angkot rute Cicadas — Cibiru, Trans Metro Bandung (TMB) rute Elang — Cibiru dan bus Damri rute Kebon Kalapa — Cibiru. Akibatnya kendaraan umum tersebut diparkirkan di pinggir jalan di bagian selatan Bundaran Cibiru, di depan halte dan warung-warung, dan tepat di bagian jalan bundarannya. Berikut merupakan gambar keadaan angkot rute Cicadas — Cibiru yang parkir di Bundaran Cibiru.

Gambar 3. Keadaan Bundaran Cibiru, Sumber: Twitter Infobdg (2019)

Selain itu, di sekitar wilayah tersebut juga belum mempunyai zebra cross. Hal tersebut dapat menyebabkan kebingungan, ketertiban, dan keamanan penyebrang jalan, terlebih lagi bundaran tersebut langsung terhubung dengan jalur cepat Jl.Soekarno Hatta.

Berdasarkan paparan yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat dibuktikan bahwa Bundaran Cibiru belum bisa dijadikan sebuah “gerbang timur” menuju Kota Bandung karena sepatutnya wilayah tersebut dapat memberikan impresi pertama Kota Bandung. Selayaknya wilayah di sekitar Bundaran Cibiru lebih ditata dengan baik, tidak hanya memfokuskan pembenahan di wilayah pusat kota saja. Saran saya, mungkin dapat dibangun sebuah terminal di bagian selatan karena di wilayah tersebut masih berupa pesawahan. Namun perlu diperhatikan lagi aspek lingkungannya agar tidak memperparah banjir yang kadang melanda permukiman di dekatnya. Selain itu, pembuatan zebra cross atau jembatan penyebrangan perlu ditekankan urgensinya mengingat keberadaan jalur cepat yang terhubung dengan bundaran tersebut. Terakhir, mungkin pembangunan infrastruktur seperti terowongan di Jl.Raya Cinunuk dapat direalisasikan.

--

--

No responses yet